Senin, 16 Januari 2012

IDENTIFIKASI 73 FIRQAH UMAT ISLAM YANG DISINYALIR HADIST


Golongan-golongan yang disinyalir dalam sebuah hadist bahwa “suatu saat umat Islam akan terbagi menjadi 73 golongan dan hanya satu golongan yang akan masuk surga” membuat setiap individu muslim terus bertanya-tanya bahwa kategori golongan manakah dirinya ? secara rasional tentu orang akan berfikir umat Islam memiliki peluang yang sangat kecil untuk selamat di akhirat kelak bayangkan 1 :72 tentu ini peluang yang sangat kecil. Hadist ini juga sering dijadikan senjata bagi orang-orang yang tidak suka terhadap Islam untuk mematikan argumentasi umat islam bahwa Islam Rahmatallila’lamin.
            Secara historis kebenaran hadist ini terjawab lewat realitas yang terjadi di beberapa waktu lalu dan terus berlanjut hingga sekarang. Kita bisa lihat dua faham besar yang sudah bertentangan sejak beberapa abad yang lalu yakni aliran jabariyah dan qadariyah tentang persoalan ikhtiar dan takdir manusia dengan pionernya masing-masing, pertentangan pemikiran antara Imam Al-Ghazali yang mewakili kaum fundamentalis theologies dan Ibnu Rusyid yang mewakili Islam rasionalis, selain itu terjadi pertentangan antara Islam suni dan Islam Syiah mengenai perang pemikirannya, selain itu ada 4 mazhab yang ada dalam Islam diantaranya Mazhab Syafi’i, Hanafi, Maliki dan Hanbali yang dianut oleh umat Islam di seluruh dunia.  di Indonesia sendiri sangat nampak perbedaan antara Nadhatul Ulama (NU) yang mewakili Islam tradisional dan Muhammadiyah yang mewakili islam modernis dalam hal pemikiran dan cara beragamanya. Kita juga pernah mendengar klasifikasi Islam di Indonesia menjadi 3 bagian yakni Islam abangan, islam santri dan islam modernis apalagi sindiran Islam KTP yang terus terngiang di telinga kita yang tentu masih terasa hingga sekarang.
            Fenomena yang lain yang cukup mendasar juga adalah islam dipandang dari berbagai sisi yakni ada yang memandang sebagi sebuah ideology, ada yang memandang sebagai sebuah theology, ada yang menggabung keduanya sehingga mengahsilkan cara beragama yang tentu juga berfariasi diantaranya Islam dipandang sebagai alat politik untuk menghegemoni ideologinya, Islam dipandang hanya sebagai upacara ritualitas rutin beragama misalnya shalat, zikir, haji dan puasa. Serta dampak yang lainnya.
            Kita memang sangat kesulitan mengidentifikasi secara jelas satu persatu golongan-golongan dari 73 golongan itu, namun fakta empirik di atas menunjukkan dengan jelas ternyata ada perbedaan-perbedaan dalam beragama baik dari sisi cara pandang, fikir maupun berbuat sekalipun dalam satu agama samawi yang dinamakan Islam. Apakah hadist “perbedaan adalah rahmat” adalah jawaban dari semua ini ?
            Mungkinkah hadist lain yang mengatakan bahwa “Suatu saat umat Islam sangat banyak secara kuantitas tetapi mereka hanya seperti buih di lautan” adalah dampak dari perbedaan-perbedaan ini? Apakah terjadi pertentangan antara hadist-hadist ini ? apakah para pejuang, penghafal dan perawi hadis yang diantaranya Bukhari, Muslim, Abu Daud, Abu Khurairah serta yang lainnya melakukan perselingkuhan dalam merekayasa hadist-hafist ini ?.
            Untuk mengidentifiksai golongan-golongan ini perlu dilakukannya klasifikasi berdasarkan metode pohon faktor matematik, sehingga yang paling mendasarnya adalah mencari tahu akar dari perbedaan ini kemudian dari akar itu kita buat pohon permasalahannya, tentu menumbuhkan cabang-cabang hingga sampai ke ranting-rantingnya bahkan sampai ke pucuk-pucuk daunnya. Inilah salah satu metode yang ditawarkan guna berusaha menyebutkan dengan tegas dan jelas satu demi satu golongan dari 73 golongan yang disinyalir hadist tersebut. Sebagai indikatornya kita gunakan 3 kerangka berfikir yakni materialis, idealis dan tauhid serta 4 Mazhab berfikir dalam mencari kebebenaran yakni rasionalis, skriptualis, materialis dan metafisika islam. Karena bagaimanapun juga perbedaan cara pandang dalam beragama sangat dipengaruhi oleh kerangka berfikir awal dan mazhab berfikir individu yang beragama tersebut.
   Semoga dengan metode ini kita mampu menempatkan di manakah posisi kita sebagai calon peraih golongan utama yang akan selamat kelak?
           
Semoga kita tetap senantiasa istiqomah dalam menjalankan segala aturan Tuhan dan mengikuti sunah utusan-Nya…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar