Senin, 16 Januari 2012

KEAJAIBAN ALAM (MAKROKOSMOS DAN MIKROKOSMOS) (Sebuah renungan)


Segala ciptaan Tuhan di jagad raya ini dengan berbagai karakteristik melambangkan betapa Tuhan begitu kuasa dalam melakukan semua itu, manusia harus pandai ber-Iqra ciptaan-ciptaan-Nya karena merupakan ayat-ayat kauniyah selain ayat kauliah Tuhan yang ditulis dalam 30 juz Al-qur’an yang semuanya itu punya makna tersendiri yang hanya didapat melalui iqro (Al-ala : 1-5). Banyak yang mengasumsikan bahwa untuk membuktikan adanya Tuhan bercerminlah pada ciptaan-ciptaan-Nya yang begitu sempurnah dan semua itu tidaklah sia-sia karena penciptaan segala sesuatu mempunyai maksud dan tujuan tertentu misalnya saja dalam teori-teori sacral Tuhan Qur’an Surat Adzariyat ayat 56 disitu Tuhan menerangkan dengan jelas tujuan penciptaan manusia dan jin. Pada kesempatan ini akan dibahas dua jenis ciptaan Tuhan berdasarkan ruang lingkupnya yakni alam besar (makrokosmos) dan alam kecil (Mikrokosmos).
            Makrokosmos adalah alam yang begitu luas yang tak mampu dibayangkan oleh akal pikiran karena sifatnya adalah tak terhingga, coba bayangkan Bumi yang kita diami yang masuk dalam sistem tata surya dengan susunan sebuah matahari sebagai pusat peredaran dan sembilan buah planet dengan bumi salah satunya beredar mengelilingi matahari tersebut dengan garis orbitnya masing-masing yang masuk dalam gugusan bintang yang disebut galaksi bintang Bima sakti yang merupakan satu dari sekian juta galaksi yang ada di jagad raya ini. Betapa bumi begitu kecil jika dibayangkan dengan nalar manusia. Bumi yang kalau kita lihat berada di luar angkasa dengan tetap seimbang berada di garis orbitnya baik secara rotasi maupun secara revolusi yang tak memiliki tiang penyangga, tak memiliki tali yang menggantungnya tetapi tetap tegar berdiri sampai saat ini. Kalau kita gambarkan dari yang terkecil hingga yang terbesar maka digambar seperti di bawah ini :

MANUSIA → BUMI → TATA SURYA →GALAKSI→JAGAD RAYA

Dengan peredaran dan pergerakan segala yang ada di jagad raya yang mengikuti hukum-hukum Tuhan (Sunatullah) maka dapat dipahami bahwa segala sesuatu ciptaan seperti ini tunduk dan patuh mengikuti kehendak-Nya. Timbul pertanyaan apakah benar Tuhan menjadi sutradara tunggal dalam perfileman jagad raya ini ? apakah segala sesuatu terjadi dibawah kendali-Nya ? ataukah Dia menciptakan dan merancang semua ini kemudian semua aktifitas selanjutnya dibiarkan terjadi begitu saja tanpa ada pengawalan lebih lanjut. Inilah pemahaman yang menjadi perbedaan pendapat selama berabad-abad antara kaum yang berfaham jabariyah dan yang berfaham qadariyah yakni apakah takdir/nasib ditentukan oleh otoriter Tuhan ataukah ditentukan oleh manusia itu sendiri ?
Membahas alam (makrokosmos) memang kajian saintifiknya sangatlah luas sehingga perlu penerawangan yang mendalam guna membaca gejala-gejala alam yang terjadi di sekitar kita, karena semua peristiwa yang terjadi memiliki hikmah tersendiri yang dapat dipetik manusia, kemarahan alam berupa bencana alam, tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, angin tofan serta bencana sosial lainnya harus dipandang sebagai kemurkaan Tuhan ataupun cobaan Tuhan, mungkin kita pernah mendengar tembang/lagu yang keluar lewat suaranya Ebith G. ade bahwa “mungkin Tuhan telah bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga diri cobalah Tanya pada rumput yang bergoyang” lagu Ebit menyuruh kita untuk refleksi diri dan melakukan tobat berjamaah dan terus bertanya pada alam, membaca alam, mendengar alam, melihat dan memandangi alam kenapa dia jadi marah. Hal inipun telah disinyalir Tuhan bahwa ‘telah terjadi kerusakan di muka bumi akibat ulah tangan manusia’
Mikrokosmos adalah alam yang sangat kecil yang dapat melingkupi sistem-sistem yang terjadi di dalam tubuh suatu organisme termasuk manusia itu sendiri, sistem yang terjadi dalam suatu partikel yang sangat kecil yang dalam defenisi menurut Jhon Dalton tokoh fisikawan dan kimawan bahwa zat yang paling kecil yang tidak dapat dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil disebut ‘Atom’ yang dalam ukurannya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang yang berkisar pada hitungan bilangan berpangkat minus dalam satuan milimikron. Dalam perspektif biological science bahwa unit terkecil dari suatu organisme dinamakan ‘sel’ yang juga tidak dapat dilihat secara kasat mata namun harus dibantu oleh alat optic yang dinamakan mikroskope. Sel sendiri memiliki bagian-nagian mulai dari Nukleus, mitokondria, Retikulum endoplasma, membran/dinding, sitoplasma,  dan sebagainya. kita juga dapat melihat contoh konkrit lainnya yakni sistem saraf manusia yang begitu rumitnya mulai dari sel saraf motorik, sensorik, somatic dan sebaginya yang berpusat di otak dan sebagai pusat pengenadali aktifitas manusia. Walaupun sangat kecil namun sistem dan jaringan penghubung yang digunakan sangatlah rumit cara kerjanya. Selain itu masih banyak lagi contoh-contoh alam mikro diantaranya sistem ekskresi makhluk hidup, sistem metabolisme, reaksi fotosintesis tumbuhan, dan segala macam reaksi kimia yang terjadi yang membutuhkan imajinasi yang tinggi untuk dibayangkan. Apakah kita pernah membayangkan semua itu ?
Deskripsi di atas menjadi pencerahan bagi kita bahwa kita perlu merefleksikan diri dan terus membaca fenomena alam baik secara makrokosmos maupun secara mikrokosmos demi menarik hikmah-hikmah dibalik semua itu sehingga kita mampu mensyukuri segala Rahmat, Nikmat, Hidayah dan Ridho yang diberikan Tuhan pada kita sekalian. amin

Jika kamu mensyukuri nikamt-Ku maka akan Aku tambahkan nikamt itu kepadamu namun jika kamu mengkufuri nikamat-Ku ingat azab-Ku sangat pedih”


5 komentar:

  1. terimakasih, ngebantu banget :)

    BalasHapus
  2. Apakah Tuhan itu bagian dari Makrokosmos atau Dia yang mengatur dinamika unsur-unsur makrokosmos?
    Apakah Mikrokosmos itu adalah manusia sendiri dengan semua sistem tubuh yang terbangunb dari berbagai jenis sel?

    BalasHapus
  3. Tuhan itu meliputi segala sesuatu, seberapa luas anda menjelajahi makrokosmos puncaknya kau akan menemukan kebesaran tuhan, begitu juga seberapa dalam anda menyelami microkosmos puncaknya kau akan menemukan kebesaran tuhan.

    BalasHapus