Senin, 16 Januari 2012

RAMADHAN; PEMAKNAANNYA DI MASA KINI (sebuah renungan menjelang Ramadhan 1432 H)


Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-natikan umat muslim di seluruh dunia, konon banyak dijelaskan keutamaannya dalam Al-Qur’anulkarim dan hadist-hadist Rasulullah SAW. Banyak julukan yang diberikan buat bulan ini yakni bulan rahmat, pembakar dosa, pengampunan, bahkan dalam bulan ini setan-setan dibelenggu, pintu neraka ditutup rapat-rapat. Dengan banyaknya keutamaan-keutamaannya tentu bulan yang lain menjadi iri, kaum muslim pun begitu mengkultuskan bulan ini, bulan inilah yang membuat manusia berlomba-lomba berbuat amal kebaikan sebanyak-banyaknya karena diyakini amalan di bulan ramadahan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Namun yang perlu diperhatikan jangan sampai kesucian bulan puasa kita sia-siakan dengan berperilaku munafik yakni ketika datang bulan Ramadahan kita banyak melakukan amalan kebajikan namun sedetik bulan itu berlalu kita pun kembali kepada kebiasaan buruk kita, timbul pertanyaan apakah bulan ramadhan hanya dijadikan sebagai wahana untuk berperilaku munafik. Kita perlu melakukan pemaknaan ulang terhadap makna bulan ramadahan. Kita bisa melihat ketika malam ramadhan terlihat begitu ramainya masjid oleh suara ajan, tadarus, shalat lail, dzikir dan amalan lainnya yang membuat suasana menjadi sangat islami. Semoga saja kebiasaan ini dipertahankan walaupun bukan dalam momen ramadhan, marilah kita bangun paradigma baru tentang Ramadhan bahwa bulan penuh makna kehikamahan yang dapat dipetik guna mengarungi hidup selama sebelas bulan berikutnya bahkan seumur hidup kita. Tuhan begitu pengasih menghadiahkan ramadhan kepada manusia, namun kebanyakan manusia menyia-nyiakannya dengan berperilaku munfik di hadapan Tuhannya. Manusia hari ini semakin hebat telah berani mampu menipu diri bahkan Tuhan sekalipun.
            Perilaku munafik telah membuat pemaknaan terhadap Ramadhan melenceng jauh dari makna yang hakiki. Kita sepakat bahwa ramadhan adalah bulan latihan namun mengapa hasil dari sebuah pelatihan sebulan tidak ditransformasikan dalam bulan berikutnya. Apakah beribadahnya manusia menunggu momen yang tepat? Ternyata kebanyakan manusia tidak mampu mentransformasikan pesona ramadhan untuk kehidupannya di bulan yang lain. Terasa ada yang salah dengan cara beribadah kita, beribadah sesuai momen, kalau bukan momennya untuk apa kita beribadah? Kita masih beribadah dengan orientasi amal/pahala, apakah tidak kalian ketahui bahwa sebenarnya kalian sedang mencoba melakukan permainan perdagangan dengan Tuhanmu, masih ada perhitungan untung rugi di kepalanya, kata melipatganda bukannya menjadi motivasi keikhlasan dalam beribadah namun menambah ketamakannya terhadap pahala dari sebuah tindakan kebaikan. Hal yang sering dijumpai adalah seiring dengan waktu 30 hari sebulan ramadhan semakin hari terus berlalu suasana masjid semakin berkurang/sunyi yang ditandai dengan berkurangnya shaff sholat dari hari ke hari, apakah benar mereka-mereka yang masih bertahan .adalah yang telah lolos seleksi ramadhan semacam seleksi alamnya teori Darwin?
            Manusia pun diberi 1 lagi rahmat yang tak ternilai harganya yakni lailatulqadar yang amalan pahalanya seperti beribadah seribu bulan, mari kita jangan terlalu memikirkan pahala amalan itu tetapi dimaknai sebagai penghormatan terhadap turunya wahyu Tuhan yang sacral yang ternyata menjadi petunjuk dan dasar pijak bagi setiap tingkah laku manusia. Al-Qur’an yang agung itu pun saat ini menjadi bacaan usang yang banyak tidak disentuh manusia, kalaupun disentuh dan dibaca, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya banyak yang tidak ditransformasikan dalam hidup dan kehidupan manusia, sehingga dalam momen ramadhan kali ini terlebih malam nuzululqur’an marilah kita refleksi secara berjamaah suidah sampai dimanakah tingkat penghargaan kita terhadap petunjuk suci itu?
            Wahai sahabat…keluarga… adik…kaka…senior…junior…siapa pun yang membaca tulisan ini, mari kita bersama refleksikan diri secara mendalam apakah kita termasuk orang-orang munafik dalam memperlakukan bulan suci ramadhan? Kini ramadhan semakin dekat tinggal menghitung hari, berfikirlah apa yang sebenarnya harus kita lakoni? Semoga ada hikmah tersirat yang dapat dimaknai dari ramadhan kali ini… MARHABAN YA… RAMADHAN


                                                                        Kota karang, 01 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar