Ramadhan adalah
bulan yang sangat dinanti-natikan umat muslim di seluruh dunia, konon banyak
dijelaskan keutamaannya dalam Al-Qur’anulkarim dan hadist-hadist Rasulullah
SAW. Banyak julukan yang diberikan buat bulan ini yakni bulan rahmat, pembakar
dosa, pengampunan, bahkan dalam bulan ini setan-setan dibelenggu, pintu neraka
ditutup rapat-rapat. Dengan banyaknya keutamaan-keutamaannya tentu bulan yang
lain menjadi iri, kaum muslim pun begitu mengkultuskan bulan ini, bulan inilah
yang membuat manusia berlomba-lomba berbuat amal kebaikan sebanyak-banyaknya
karena diyakini amalan di bulan ramadahan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Namun yang perlu diperhatikan jangan sampai kesucian bulan puasa kita
sia-siakan dengan berperilaku munafik yakni ketika datang bulan Ramadahan kita
banyak melakukan amalan kebajikan namun sedetik bulan itu berlalu kita pun
kembali kepada kebiasaan buruk kita, timbul pertanyaan apakah bulan ramadhan
hanya dijadikan sebagai wahana untuk berperilaku munafik. Kita perlu melakukan
pemaknaan ulang terhadap makna bulan ramadahan. Kita bisa melihat ketika malam
ramadhan terlihat begitu ramainya masjid oleh suara ajan, tadarus, shalat lail,
dzikir dan amalan lainnya yang membuat suasana menjadi sangat islami. Semoga
saja kebiasaan ini dipertahankan walaupun bukan dalam momen ramadhan, marilah
kita bangun paradigma baru tentang Ramadhan bahwa bulan penuh makna kehikamahan
yang dapat dipetik guna mengarungi hidup selama sebelas bulan berikutnya bahkan
seumur hidup kita. Tuhan begitu pengasih menghadiahkan ramadhan kepada manusia,
namun kebanyakan manusia menyia-nyiakannya dengan berperilaku munfik di hadapan
Tuhannya. Manusia hari ini semakin hebat telah berani mampu menipu diri bahkan
Tuhan sekalipun.
Perilaku munafik telah membuat
pemaknaan terhadap Ramadhan melenceng jauh dari makna yang hakiki. Kita sepakat
bahwa ramadhan adalah bulan latihan namun mengapa hasil dari sebuah pelatihan
sebulan tidak ditransformasikan dalam bulan berikutnya. Apakah beribadahnya
manusia menunggu momen yang tepat? Ternyata kebanyakan manusia tidak mampu
mentransformasikan pesona ramadhan untuk kehidupannya di bulan yang lain.
Terasa ada yang salah dengan cara beribadah kita, beribadah sesuai momen, kalau
bukan momennya untuk apa kita beribadah? Kita masih beribadah dengan orientasi
amal/pahala, apakah tidak kalian ketahui bahwa sebenarnya kalian sedang mencoba
melakukan permainan perdagangan dengan Tuhanmu, masih ada perhitungan untung
rugi di kepalanya, kata melipatganda bukannya menjadi motivasi keikhlasan dalam
beribadah namun menambah ketamakannya terhadap pahala dari sebuah tindakan
kebaikan. Hal yang sering dijumpai adalah seiring dengan waktu 30 hari sebulan
ramadhan semakin hari terus berlalu suasana masjid semakin berkurang/sunyi yang
ditandai dengan berkurangnya shaff sholat dari hari ke hari, apakah benar
mereka-mereka yang masih bertahan .adalah yang telah lolos seleksi ramadhan
semacam seleksi alamnya teori Darwin?
Manusia pun diberi 1 lagi rahmat
yang tak ternilai harganya yakni lailatulqadar
yang amalan pahalanya seperti beribadah seribu bulan, mari kita jangan terlalu
memikirkan pahala amalan itu tetapi dimaknai sebagai penghormatan terhadap
turunya wahyu Tuhan yang sacral yang ternyata menjadi petunjuk dan dasar pijak
bagi setiap tingkah laku manusia. Al-Qur’an yang agung itu pun saat ini menjadi
bacaan usang yang banyak tidak disentuh manusia, kalaupun disentuh dan dibaca,
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya banyak yang tidak ditransformasikan
dalam hidup dan kehidupan manusia, sehingga dalam momen ramadhan kali ini
terlebih malam nuzululqur’an marilah kita refleksi secara berjamaah suidah
sampai dimanakah tingkat penghargaan kita terhadap petunjuk suci itu?
Wahai sahabat…keluarga…
adik…kaka…senior…junior…siapa pun yang membaca tulisan ini, mari kita bersama
refleksikan diri secara mendalam apakah kita termasuk orang-orang munafik dalam
memperlakukan bulan suci ramadhan? Kini ramadhan semakin dekat tinggal
menghitung hari, berfikirlah apa yang sebenarnya harus kita lakoni? Semoga ada
hikmah tersirat yang dapat dimaknai dari ramadhan kali ini… MARHABAN YA…
RAMADHAN
Kota
karang, 01 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar