Senin, 16 Januari 2012

PERTANYAAN-PERTANYAAN KLASIK DI ARENA KONGRES XXVII HMI DI DEPOK


November 2010
Pengalaman pertamaku mengikuti pesta demokrasi seluruh HMI se-Indonesia yang dinamakan kongres. Kali ini kongres yang XXVII dilaksanakan di Graha Insan Cita Depok Jawa Barat. Ada banyak pengalaman baru yang didapat diantaranya dapat melihat kekuatan HMI yang sebenarnya, perluasan jaringan pertemanan, serta banyak diskusi-diskusi ilimiah yang didapat disini baik itu melalui bedah buku, stadium general, kajian, maupun diskusi penukaran ide dan pengalaman antar kader yang berbeda asal cabangnya. Selain konstalasi politik kongres pun dapat kita buktikan baik di dalam ruang persidangan maupun di luar karena selama ini hanya didapat lewat cerita-cerita senior. Aku hanyalah peserta Romli alias Rombongan Liar sebuah istilah yang sangat populer dari kongres ke kongres. Yang setiap hari aktifitasku hanyalah mengikuti serangkaian kegiatan ilimiah di atas, mondar-mandir arena kongres tukar-tukaran nomor HP dan alamat FB dengan kader-kader HMI dari cabang-cabang selain Kupang serta kadang-kadang melintas di arena Bazhar sejenak untuk membeli pernak-pernik HMI sebagai oleh-oleh buat ade-ade komisariat di Kupang, aku pun mencuri waktu untuk jalan-jalan mengunjungi beberapa  tempat keramaian di Kota Depok maupun Jakarta.
Suasana kongres memang sangat ramai, bisa dilihat begitu banyak atribut HMI mulai dari bendera yang dipasang di seluruh jalan kota Depok, poster-poster, majalah-majalah serta pamflet-pamflet kandidat Ketum PB maupun ketum Kohati PB menghiasi arena kongres GIC. Beberapa media massa seperti Jurnal Depok, Kompas, Seputar Indonesia, majalah Medium serta media lainnya pun secara berkala selalu memberitakan perkembangan kongres HMI.  mulai dari Munas Kohati yang ribut beberapa kali, salin lobi-melobi antar kandidat, antar senior, antar alumni dan segala macam kreatifitas cara untuk mencapai hasrat masing-masing kader. Ditambah lagi dengan keributan dari peserta Romli baik untuk mengkritik PB HMI maupun panitia dalam persoalan tempat nginap dan konsumsi. Di arena kongres bisa temukan beberapa pejabat negara dan tokoh nasional lainnya yang selama ini hanya dilihat di media elektronik maupun media massa bahkan kita dapat berbicara langsung serta berjabat tangan dengan beliau-beliau itu.
Di arena kongres pun dapat menjadi terminal jodoh bagi kader HMI, inipun telah terbukti oleh beberapa senior yang sampai menikah dengan kader HMI dari cabang lain yang hanya berawal dari komunikasi-komunikasi sederhana. Mungkin kongres kali ini pun telah menghadirkan jodoh-jodoh baru antar kader-kader HMI yang berjumpa sua di Depok.
Bahkan ada aksi demonstrasi di depan Mabes POLRI atas masalah penyerangan Basic Training di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan oleh begitu banyak kader HMI dengan memakai Bus sekitar belasan, hari itu kota Jakarta terlihat hijau oleh bendera-bendera HMI.
Wacana-wacana yang berkembang menambah ramai dinamika kongres HMI, topik perbincangan di arena kongres yang paling lazim adalah persoalan HMI mulai dari sosok kandidat yang cocok, serta masalah-masalah di masing-masing cabang serta masalah HMI secara nasional.
Yang selalu tersimpan di memory otak dan terngiang di telingaku pertanyaan-pertanyaan kalsik ketika berpapasan/bertemu dengan kader HMI manapun yang pertama dilakukan adalah jabatan tangan simbol silaturahmi, kemudian perkenalan nama dan perbincangan selanjutnya. “bang, dari cabang mana? Dukung kandidat mana ni? ” pertanyaaan-pertanyaan ini yang terus terlontar dari kader HMI sehari-hari di arena kongres. Kadang-kadang dijawab secara jujur, kadang dijawab tidak sesuai dengan kenyataan, kadang dijawab dengan jawaban yang tak pasti, kadang diam menjadi sebuah jawaban.
Jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini menjadi informasi penting bagi tim sukses untuk mengetahui kekuatan kandidatnya. Serta berupaya bagaimana solusi untuk mencari tambahan suara utusan untuk kandidatnya.
Aku pun tidak perduli dengan hal-hal semacam itu, yang terpenting adalah bisa mengetahui sebagai bentuk pengalaman berharga untuk diri ke depan yang dapat diceriterakan kepada junior-juniorku nantinya. Aku hanya berharap semoga kongres kali ini menjadi kebangkitan HMI ke arah yang lebih baik.
YAKIN USAHA SAMPAI.........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar