Senin, 16 Januari 2012

RAK ; UPAYA MEMBANGUN EKSISTENSI PERKADERAN HMI


Rapat Anggota Komisariat (RAK) merupakan momentum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat komisariat setidaknya diharapkan untuk selalu memproduksi keputusan-keputusan yang dapat mengarahkan kepada peningkatan institusi komisariat baik dari sisi kualitas dalam hal ini pengembangan kapasitas intelektual kader, sikap mental serta kemampuan kader dalam kerja-kerja nyata di lapangan. Komisariat sebagai wadah penggemblengan anggota tentu dibutuhkan strategi pembelajaran yang diterapkan untuk memanfaatkan semua potensi yang dimiliki kader. Penyiapan lapisan perkaderan tentu harus terus secara kontinue dilakukan di komisariat guna mengatasi krisis kader yang saat ini melanda HMI cabang Kupang. Untuk itulah dalam pesta demokrasi kali ini diharapkan mampu menjadi penentu arah Himpunan di Komisariat ini minimal lebih baik pada kepengurusan sebelumnya.
            Hal yang harus diingat bahwa semua tentu berharap banyak agar proses yang terjadi hari ini bersifat ilimiah dan dewasa dalam menyikapi segala perbedaan yang mungkin muncul dalam forum RAK yang sakral ini. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang tidak mungkin dihindari karena perbedaan adalah bagian dari realitas yang harus kita sikapi secara arif dan senantiasa bermesraan dengan realitas perbedaan itu sendiri. Silang pendapat yang mungkin terjadi mulai dari pleno I hingga pleno IV, silang pendapat di Pleno III antara komisi A dan B dalam pembahasan arah kerja dan rekomendasi komisariat ini ke depan, perbedaan pendapat antara peserta peninjau dan utusan, antara sesama anggota bahkan dengan pengurus serta perbedaan pendapat lainnya, Semuanya itu harus dimaknai sebagai sebuah proses dialektika yang bisa mendewasakan pola pikir, sikap dan tindakan kita. Proses-proses kecil inilah yang kemudian akan terus membesarkan kita di komunitas idjo itam secara internal maupun secara eksternal nantinya. Selain itu juga dalam momen ini dilakukan evaluasi kinerja kepengurusan selama satu periodisasi sekaligus proyeksi ke depan kemana arah gerak organisasi ini? Kritik otokritik senantiasa kita galakkan demi terwujudnya pendewasaan diri serta perbaikan di hari-hari yang akan datang. Kelemahan di sana sini tentu harus ditambal sedangkan yang menjadi kekuatan tentu perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan. RAK juga adalah momentum peralihan tongkat estafet kepemimpinan, pergantian kepengurusan, pergantian personil yang akan menahkodai komisariat ini ke depan. Untuk itulah kepada seluruh utusan selayaknya melihat secara objektif siapakah yang layak memimpin HMI Komisariat Kipma Undana Periode 2010-2011? Banyak sisi yang harus kita lihat mulai dari track recordnya selama ini dalam berkontribusi untuk komisariat ini, kecerdasan intelektualitas serta kematangan emosional dan bahkan masih banyak lagi kriteria yang mungkin menurut kita dapat dijadikan parameter mengukur layak tidaknya seseorang menjadi 01 Kipma UNC.
            Sebagai salah satu tiang penopang HMI Cabang Kupang tentunya HMI Komisariat Kipma Undana terus berkontribusi menyumbangkan banyak kadernya untuk mengabdi di kepengurusan cabang, untuk itulah prestasi ini perlu dipertahankan tinggal bagaimana terus mengptimalkan kualitas dari kuantitas yang kita miliki. RAK hari ini perlu disusun suatu grand program yang lebih mengarah kepada format perkaderan yag lebih berkualitas sebagai salah satu misi penguatan internal di tubuh HMI sesuai dengan visi besar yang diangkat oleh Kakanda Formateur HMI Cabang Kupang. Realitas hari ini tidak bisa berbohong bahwa rata-rata cabang-cabang HMI di seluruh Indonesia mengalami masalah secara internal HMI itu sendiri, bagaiman kita bisa ekspansi keluar sementara secara internal masih sangat rapuh sehingga bagi saya masalah terbesar HMI ada di dalam internalnya sendiri. Mari kita cari solusi secara bersama untuk memproteksi sisi internal HMI. Banyak harapan yang kita inginkan namun diantara harapan-harapan itu tersimpan banyak rintangan dan cobaan yang berusaha mengancam kesolidan kepengurusan ini guna menjalankan roda organisasi dengan baik.   
            Harapan kami marilah kita ikuti sedetail mungkin semua proses RAK ini dengan hikmat, mungkin ada sesuatu yang bisa dipetik, mungkin ada sesuatu yang tak perlu untuk ditiru, mungkin ada solusi yang bisa kita usulkan karena semuanya hanyalah persembahan realitas dari Tuhan untuk kita kelola, mungkinkah kita mampu menjadi khalifah untuk mengelola semua realitas yang dipersembahkan-Nya itu? Ataukah kita hanya menjadi penonton yang menyia-nyiakan segala potensi yang Tuhan berikan kepada kita? Mari bergerak....
Akhirnya, hanya ucapan selamat ber-RAK XVII, semoga apa yang dihasilkan dalam momentum ini adalah keputusan yang berkualitas serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Konstitusi guna mencapai tujuan suci Himpunan . Yakin usaha sampai.

1 komentar: