Dalam
defenisi organisasi yang sering terdengar di telinga kita bahwa organisasi
merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang berjuang bersama sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan dan memiliki tujuan bersama yang hendak dicapai. Dengan
defenisi di atas dapatlah dilihat bahwa ada beberapa unsur pembentuk organisasi
yakni orang/kader/oknum, mekanisme/pedoman/aturan serta tujuan organisasi. Banyak
sekali jenis organisasi dengan karakter dan tujuan yang berbeda-beda serta
dengan latar belakang yang berbeda-beda pula yang saat ini tumbuh menjamur di
dunia, Indonesia, NTT hingga ke Kota Kupang ini bahkan sampai ke
pelosok-pelosok desa. Di segala lini kehidupan tanpa kita sadari kita telah
melakukan kerja-kerja organisasi misalnya di sekolah, di rumah, di lapangan
bola kaki, di kantor, di laut ; sekolah ada sistem organisasinya dengan
pimpinannya adalah kepala sekolah, di OSIS ada Pengurus OSIS, di rumah ada
kepala keluarga, di lapangan bola kaki ada kapten keseblasan, di kantor ada
kepala kantor, di laut ada juragan motor atau kapten kapal. Semuanya sebenarnya sedang dan telah menjalankan
sistem organisasi, semuanya bekerja bersama dalam satu tim dengan pemimpinnya
serta memiliki aturan tersendiri yang harus dipatuhi oleh semua oknum yang
terlibat dalam satu sistem organisasi itu, selain itu semua memiliki visi misi
yang sama dikarenakan mempunyai kepentingan yang sama.
Sebenarnya dalam sistem yang ada
dalam tubuh kita juga adalah satu sistem organisasi yang bekerja secara
otomatis (misalkan sistem saraf manusia) yang sebenarnya kalau dimaknai
ternyata organisasi adalah hukum sunatullah sehingga mengapa manusia tidak bisa
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain? mengapa organ-organ yang ada dalam
tubuh kita harus saling melengkapi guna menjalankan tugas dan fungsinya guna
mencapai tujuan kehidupan suatu organisme manusia secara normal. Kalau kita
sedikit berfikir nakal ternyata Tuhan pun memakai sistem organisasi, mengapa
Tuhan harus menjadikan 10 jenis malaikat untuk membantunya sesuai dengan tugasnya
masing-masing? Mengapa Tuhan harus mengutus 25 orang rasul untuk menyampaikan
risalah di bumi? Apakah memang Tuhan itu memiliki keterbatasan? Sebenarnya
semuanya adalah ayat-ayat kauniyah Tuhan yang memberikan pelajaran kepada
manusia untuk senantiasa hidup bersosial dengan berorganisasi. Mengapakah kita
tidak mengikutinya padahal telah dicontohkan sang Khalik yang Maha Sempurnah
itu sendiri.
Banyak sekali jenis organisasi
diantaranya, Yang Pertama adalah
organisasi Nasional yang di dalamnya ada organisasi kemahasiswaan secara
nasional (GMKI, HMI, PKRI, LMND, GMNI, IMM, PMII dll), organisasi kepemudaan
secara nasional (KNPI, AMPI, Pemuda Muhammadiyah, BP GMIT,GP Ansor dll),
organisasi kemasyarakatan secara nasional (NU, Muhammadiyah, Nasional Demokrat,
LSM Nasional, Kontras dll), Yang Kedua adalah
organisasi kedaerahan diantaranya organisasi mahasiswa lokal (IPMAL, IMAPEM,
KEMAHNURI dll), organisai kepemudaan lokal (AMA dll), organisasi kemasyarakatan
lokal (LSM lokal, IKKA, POT).
Saat ini kita adalah manusia dengan
status “mahasiswa” jika kita kaitkan
dengan organisasi maka ada beberapa jenis organisasi kemahasiswaan yakni
organisasi mahasiswa intra kampus, ekstra kampus (Lokal dan Nasional), dan semi
intra kampus. organisasi intra kampus adalah organisasi yang diakui secara
hukum di kampus yang bersangkutan, misalkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM),
Badan Legislatif Mahasiswa (BLM), HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) yang
pergerakannya hanya dalam kampus bersangkutan, untuk organisasi semi intra
kampus seperti KMK (Kerukunan Mahasiswa Katholik), PMK (Perhimpunan Mahasiswa
Kristen), FOSMI (Forum Silaturahmi Mahasiswa Islam), FOKMI, IMIP, ROHIS, dll
yang statusnya belum jelas secara hukum di mata pihak rektorat kampus. sedangkan
organisasi ekstra kampus terbagi menjadi dua yakni secara lokal dan nasional,
secara lokal misalkan di NTT saat ini hampir setiap kabupaten telah mendirikan
organisasi kenahasiswaannya masing-masing, sedangkan secara nasional kita telah
mengenal ada GMNI, GMKI, HMI, PMKRI, LMND, PMII, IMM yang wilayah kerjanya
secara nasional. Organisasi ekstra kampus inilah yang sering terjadi persaingan
baik secara intelektual, startegi pergerakan dan parameter lainnya yang menjadi
acuan untuk mengukur kualitas output kader suatu organisasi.
Mahasiswa
sebagai suatu entitas dalam dinamika kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara tentu sangat erat kaitannya dengan wacana organisasi, seakan-akan
wajib bagi seorang mahasiswa untuk berorganisasi guna menyempurnakan status kemahasiswaannya
sebagai agent of Change, sosio control,
moral force.
Begitu banyak organisasi
kemahasiswaan yang ada lantas jika kita tidak pernah memilih bergabung dan
aktif di salah satu organisasi adalah suatu sikap yang sangat disayangkan,
karena begitu banyak manfaat berorganisasi terlepas dari beberapa anggapan
streotip tentang organisasi, untuk itulah mari kita pilih minimal salah satu
dari tiap organisasi kemahasiswaan yang telah dipaparkan di atas guna mengasa
segala kemampuan yang ada dalam diri kita guna kelak dapat diabdikan dimana
kita hidup bersosial.
YAKIN
USAHA SAMPAI
*) KETUA BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA & APARATUR ORGANISASI
Disampaikan pada
kegiatan Masa Perkenala Calon Anggota (MAPERCA) HMI Komisariat WIDYARMAN,
Minggu, 22 Mei 2011 di Masjid Nurussa’dah Fontein-Kupang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar